Friday, March 23, 2018

PERMASALAHAN POLITIK dan TEKNOLOGI


PERMASALAHAN POLITIK dan TEKNOLOGI


Saya Teknik Mesin. Saya cinta INDONESIA. Lahir di tanah Pertiwi ini BUKAN pilihan.

Manakala di Negara-Negara maju sedang disibukan dengan penemuan - penemuan teknologi baru, pengembangn teknologi canggih, pengembangan segala riset oleh para ilmuan yang bekerja sama antar pemerintah  dengan segenap Institut atau departemen lainnya sebagai pengembang ilmu pengetahuan untuk mengembangkan teknologi, bukan hanya untk kepentingan ekonomi semata, tetapi juga untuk berbagai aspek pertahanan negara. Beberapa negara di dunia berlomba untuk menjadi negara paling kuat dan paling ditakuti negara lain dengan cara mengembangkan teknologi tercanggihnya.
Sebagai rakyat Indonesia, saya merasa Indonesia sangat ketinggalan dari hal-hal diatas. Bagaimana tidak, Indonesia hari ini dipenuhi dengan orang-orang yang gila akan kekuasaan, para penguasa ini lebih berfokus lagi kepada bagaimana lebih berkuasa lagi di Negri yang tercinta ini. Berbagaimacam cara dilakukan untuk menjadi penguasa seutuhnya, jika perlu dan mampu menjadikan partai tuggal mungkin saja dilakukan! Berbagai koalisi dengan segenap Partai politik gencar dilakukan, penedekatan secara politik maupun secara peribadi terus dilakukan oleh para penggila kekuasaan, teruuus ber fokus pada bidang-bidang politik yang akan menguntungkan bagi kekuasaan nya. 
Hal ini sangat bagus jika tujuannya adalah untuk mempersatukan dan mensejahterkan Rakyat Indonesia bukan untuk kepentingan suatu golongan saja! Hingga diramalkan oleh beberapa tokoh politik yang mengerti akan sistem negara ini bahwa pada tahun 2030 indonesia akan bubar jika keadaan para politikus kurang memperhatikan persatuan negara ini.  Ditambah dengan Media-media tertentu yang terus menerus meng-ekspos berita-berita buruk yang ada di negri ini. Padahal kebaikan-kebaikan dan keindahan dinegri ini jauh lebih banyak. 
Namun media-pun seolah-olah dikendalinan untuk meng-ekspos berita buruk, berita bohong (hoax), bencana alam, kasus-kasus kecil yang dibesar besarkan untuk menutupi kasus yang lebih besar yang tak pernah selesai! Sehingga kebanyakan masyarakat berfokus pada berita tersebut. Tidak jarang masyarakat awam memberikan komentar pada sebuah berita yang padahal si pemberi komentar bukan ahli di bidangnya bahkan hanya karena gerah melihat permasalahan yang terjadi didalam berita diatas. Situasi ini sangat-sangat dimanfaatkan oleh para penguasa negara untuk melakukan berbagai langkah dalam melakukan penguasaan atau mencari keuntungan dalam situasi yang dimana para masyarakat sedang terfokus pada media-media yang mengekspos berita bohong (hoax) dan sebagainya sehingga para penggila kekuasaan lebih leluasa menjalankan aksinya. Padahal banyak orang-orang hebat yang layak jadi motifasi, banyak prestasi-perstasi positif, banyak para penguasa yang kompeten dan berprestasi positif dibidangnya namun media seolah disenyapkan dari pemberitaan yang demikian.


SOLUSI

Solusi untuk permasalahan diatas yaitu harus bangkitnya para pengontrol kekuasaan. SIAAPA DIA? Dia adalah MAHASISWA yang cinta Indonesia dan peduli terhadap Negri ini, karena salah satu tugas mahasiswa adalah sebagai pengontrol kekuasan. Selanjutnya peran orang-orang yang mempunyai kekuasaan dan mengetahui kebenaran serta orang yang benar. Disini “benar” dalam artian seseorang yang melakuka tugasnya tanpa menyimpang dari aturan. Terlebih jika dari kedua kalangan ini bersatu untuk menegakan kebenaran dan keadilan dan menjalankan kebijakan negara sesuai dengan dasar-dasar hukum negara.


HARAPAN saya yang Cinta INDONESIA

Sebagai mahasiswa dan masyarakat, saya berharap kepada pemerintah Indonesia untuk membagi fokusnya antara politik dan dan pengembangan teknologi, dimana bidang teknologi merupakan salah satu bidang yang berpengaruh besar terhadap kemajuan suatu negara. Sebuat saja negara Amerika, Rusia, Jerman dan masih banyak negara lain di dunia yang memiliki teknologi tinggi sehingga tidak sedikit orang-orang Indonesia yang mampu dari sisi finansial untuk mengembangkan minat dan bakatnya di beberapa negara maju. Padahal jika pemerintah Indonesia berfokus pada bidang pendidikan dan pengembangan teknologi, belum tentu tidak berhasil menjadi sebuah negara maju yang jauh dari ketertinggalan, berbagai macam teknologi dibeli dari negara asing, bahkan sebagian makanan pokok pun masih harus didatangkan dari negara tetangga, padahal Negara Indonesia sangat amatlah kaya. Hal demikian karena masih kurangnya teknologi pendukung yang memadai. Masih kurangnya dukungan pemerintah terhadap para pengembang teknologi di Indonesia.
Berikan fasilitas kepada para tenaga pegajar khususnya dibidang teknologi agar mereka tidak hanya mengenal teori dan teori saja, tetapi dapat mengaplikasikan pada teknologi yang sesungguhnya, karena teknologi semakin berkembang dari masa ke masa, tujuannya agar para pengajar dapat mengajarkan kepada para pelajar anak-anak bangsa. Dukung dan pasilitasi anak-anak bangsa berkarya, khususnya dibidang teknologi. Lirik! Perhatikan! Akui! Kembangkan! Bayar oleh negara mereka-mereka yang kompeten dibidangnya. Untuk apa? Agar mereka lebih bersemangat lagi dalam melakukan riset dan pengembangan untuk mengabdi pada negara Indonesia tercinta ini. Mengabdi bukan berarti memberikan segala kampuannya begitu saja kepada negara sedangkan negara kurang memperhatikan kesejahteraan sipengabdi. Lantas  modal pengembangan teknologi dan kehidupan mereka darimana? Beri fasilitas yang baik untuk para pemikir, para pengembang teknologi, para pengajar di perguruan tinggi baik negri maupun suasta karena sesungguhnya banyak sekali orang-orang Indonesia yang hebat dibidang teknologi, namun respon dari pemerintah kurang baik untuk mengembangkan kemampuan orang-orang hebat Indonesia. Padahal jika terjalin kerjasama yang baik antara pemerintah yang mempunyai modal dan kekuasaan dengan para pemikir pengembang teknologi, tentu Indonesia akan menjadi lebih maju terlebih lagi Indonesia tidak bergantung kepada negara lain bahkan bisa menjual teknologinya kepada negara lain.

Demikian tugas penulisan ini
Mohon koreksi juka banyak salah