Saturday, April 8, 2017

Makalah Lengkap Ultrasonic Machining

ULTRASONIC MACHINING (USM)
PROSES PRODUKSI 2
KELOMPOK 2 (1IC02)
NAMA                 : ASRI BAHTIAR (21416144)
NAMA                 : SHAUQI FATHUR R (26416983)
NAMA                 : YOHANES MARTIN  (27416782)
NAMA                 : WILIBRORDUS (27416651)

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK MESIN
DOSEN : FEBRIAN ALIANDI
2017

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan pada Allah SWT. Karena Dengan rahmat dar karunia Allah SWT lah penyusun dapat menyelesaikan karya ini.  Seiring dengan perkembangan teknoligi yang semakin canggih dan moderen, teknologi dibidang manufaktur pun mengalami perkembangan teknologi yang cukup maju. Manusia dari generasi ke generasi terus menciptakan dan mengembangkan berbagai macam pemesinan baik pemasinan konvensional yang system pengoprasiannya manusia masih banyak memegang peran penting (oprator) maupun pemasianan berbasis komputerisasi (CNC). Banyak pemesinan yang dikembangkan dibidang manufaktur untuk mempermudah  pengerjaan manusia dalam proses produksi atau proses manufaktur. Dalam tulisan ini penulis akanfokus membahas pemesinan produksi yaitu ULTRASONIC MACHINING (USM). Disini penulis akan coba mengupas tentang semua yang merkaitan dengan mesin USM tersebut. Baik dari pengertian, cara kerja, macam-macam, proses pengerjaan, perawatan, material yang cocok digunakan untuk pemesinan USM, kekurangan dan kelebihannya hingga contoh produk yang dihasilakn. Pada dasarnya segala jenis mesin diciptakan untuk mempermudah pekerjaan manusia baik dalam pengoprasian maupun pengontrolan, sehinga manusia yang akan mempergunakannya dituntut untuk bisa   trampil dan menguasai berbagai jenis pemesinan baik dari segi pengoprasian, pemrograman, dan pemeliharaan. Untuk itu penulis akan membahas salah satu dari pemesinan tersebut dan penulis berharap semoga bermanfaat untuk para pembaca terlebih untuk penulis sendiri. Kami berterimakasih pada sumua pihak yang terlibat dalam penyusunan, pembuatan, hingga penyerahan makalah ini. Tanpa andil mereka makalah ini tidak akan tersusun dan selesai tepat waktu.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih pada semua pihak yang bersangkutan dan semoga bermanfaat untuk para penulis dan pembaca.
i
Depok, maret 2017
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …..………………………………………………    i
DAFTAR ISI ………………………………………………….………...     ii
BAB I …………………………………………………………...….……    1
     1.1 Latar Belakang ….………………………………………………..     1
1.2 Batasan Masalah ………………..……………………………….      1
     1.3 Tujuan …………………………………………………...……….     1
     1.4 Metode Penulisan ……………………………………………...…     2
     1.5 Sistematika Penulisan …………………………………………….     2
BAB II ……………………………………………………………..…….    3
     2.1 Pengertian Mesin Ultrasonik (USM) …………………………......     3
     2.2 Jenis-Jenis Mesin Ultrasonik (USM) ……………………………..     4
     2.3 Prinsip Kerja Mesin Ultrasonik (USM) …………………………...    4
     2.4 Tools Yang Digunakan …………………………………….……...   10
     2.5 Perawatan dan Trouble Shoting ……………………….…………..   11
BAB III KESIMPULAN …………………………………………………  12
     3.1 Kelebihan dan Kekurangan ……………………………………….    12
     3.2 Saran ………………………………………….…………………...   13
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………….…………  14

ii
 


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
            Ultrasonic Machining (USM) mesin ini digunakan untuk memotong, mengukir, melubangi baik lubang yang langsung maupun lubang setengah. Ultrasonic machining menawarkan solusi untuk mempermudah dalam proses permesinan bahan yang keras, getas, rapuh. Contohnya mineral, polycrystalline, keramik, kaca, PCD, alumina, kuarsa, piezoceramic, Kristal dan sebagainya. Mesin ini sebenarnya melakukan metode pemotongan dengan menggunakan partikel abrasif tersuspensi dalam cairan, atau dengan toolberlian beralpis yang berputar. Jenis ini biasanya dikenal dengan nama ultrasonic machining stasioner (USM) dan rotary ultrasonic machining (RUM). Proses pembentukan dan sintering keramik yang konvensional tidak selalu memberikan akurasi dimensi yang tinggi dan kualitas permukaan yang bagus untuk komponen yang fungsional dan strukutral. Oleh karena itu dikembangkan teknologi mesinyang yang presisi, yang digunakan untuk pembuatan komponen yang presisi, hemat biaya dan kualitas yang baik untuk memproduksi zat padat yang rapuh dan keras. Ultrasonic machining menawarkan solusi untuk mempermudah dalam proses permesinan bahan yang padat dan keras seperti kristal, gelas, dan keramik. Dan untuk meningkatkan operasional yang kompleks dan untuk memberikan bentuk yang rumit dan profil kerja yang rumit. Untuk itulah mesin USM disediakan.
1.2 Batasan Masalah
·         Pembahasan masalah hanya mengenai ruang lingkup Mesin Ultrasonic, tools dan pemeliharaan.
·         Kelebihan dan kelemahan pemesinan Ultrasonic.
1.3 Tujuan
·        
1
Agar penulis mengetahui proses pemesinan ultrasonic.
·         Untuk memenuhi tugas kelompok.
·         Mengumpulkan informasi tentang pemesinan Ultrasonic agar bermanfaat bagi para pembaca.
·         Memperdalam pembahasan mesin ultrasonic.
1.4 Metode Penulisan
            Dalam penulisan ini kami menggunakan metode Browsing (pengumpilan beberapa contoh makalah dan buku di internet) dengan merangkum beberapa pokok bahasan penting dari masing-masing contoh tersebut.
1.5 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
-          Latar belakang
-          Batasan Masalah
-          Tujuan
-          Metode Penulisan
-          Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
-          Pengertian  USM
-          Jenis – jenis  USM
-          Prinsip Kerja  USM
-          Tools Yang Dgunakan
-          Perawatan dan Trouble Shoting
BAB III
-          Kesimpulan
-          Kelebihan dan Kekurangan
-          Saran
2
DAFTAR PUSTAK
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1       PENGERTIAN MESIN ULTRASONIK (USM)
            Ultrasonic Machining (USM) adalah proses pemesinan konvensional dan nonkonvensional yang menggunakan campuran air dan partikel abrasive yang biasa disebut dengan slurry untuk proses pemakanannya. Pada USM konvensional slurry dialirkan pada bagian tool yang bersentuhan langsung dengan benda kerja dengan cara manual, sedangkan pada permesinan USM nonkonvensional Slurry nantinya akan disemprotkan dengan kecepatan tinggi ke suatu titik diantara tool dan bendakerja, proses pemakanan benda kerja sendiri terjadi dengan cara menggetarkan tool pada amplitudo yang rendah sekitar 0.003 in atau 0.076 mm. Dan frekuensi tinggi antara 15-30 kHz. Tool nantinya akan berisolasi dengan arah tegak lurus terhadap permukaan benda kerja yangselanjutnya partikel abrasif akan mengikis sedemikian rupa sehingga dihasilkan bentuk yangsesuai dengan bentuk negatif tool yang digunakan seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini :
Gambar komponen-komponen mesin ultrasonic (USM)
3
 


Seperti penjelasan diatas untuk menghasilkan keadaan tertentu maka tool akan di dorong kebawah dengan pemberian gaya pemakanan secara perlahan. Namun jarak antara tool dan benda kerja harus tetap terjaga sehingga dapat dialirkan cairan campuran air dan material yang akan memakan benda kerja. Vibrasi amplitudo harus terus- menerus dijaga agar gap antara tool dan benda kerja tetap pada kondisi ideal yaitu pada jarak sedikit lebih besar dari ukuran butir partikel abrasive yang hendak dilewatkan. Setelah proses pemakanan terjadi oleh material abrasive, tatal  yang terbentuk nantinya akan di dorong dan dia alirkan kembali menuju ke bak penampungan bersama dengan slurry. Setelah itu slurry akan dipompakan kembali menuju benda kerja untuk melakukan proses permesinan.
Mesin Ultrasonic cocok untuk mesin yang keras dan bahan rapuh termasuk kaca, safir, alumunium, PCD, pezoceramics, kuarsa, CVD silicon carbide dan keramik teknis.

2.2       JENIS – JENIS MESIN ULTRASONIK (USM)
            Terdapat dua jenis Mesin Ultrasonik yaitu:
-          Stasioner Ultrasonic Machining / Coining (SUM) operasi untuk bahan seperti kaca,keramik dan bahan keras maupun getas lainya.
-          Rotarry Ultrasonic Machining (RUM) menggunakan alat abrasif yang diputar dan bergetar secara bersamaan. Kombinasi berputar dan bergetar alat membuat ideal mesin rotary  ultrasonic untuk pengeboran lubang dan melakukan pengolahan profil ultrasonik dalam keramik dan bahan rapuh yang sulit untuk mesin lain dengan proses tradisional.

2.3       PRINSIP KERJA MESIN ULTRASONIK (USM)
4
                Getaran dengan frekuensi tinggi sehingga menghasilkan efek tumbukan pada permukaan benda kerja dengan menggunakan cairan dan abrasive sebagai alat pemakanannya dan menimbulkan efek pemompaan ultrasonik terhadap fluida pembawa kedalam ruang antara benda kerja dengan pahat.
Perhatikan gambar dibawah ini:
           
Gambar prinsip kerja mesin ultrasonic (USM)
5
Gambar Prinsip terjadinya getaran ultrasonik
Gambar Frekuensi getaran ultrasonic
Gambar Prinsip pemakanan pada mesin ultrasonic (USM)
6
Gambar Macam-macam bentuk tools yang digunakan
Gambar Macam-macam bentuk tools yang digunakan
7
Prinsip kerja ultrasonic machining (USM) terjadi akibat adanya gerakan osilasi dengan Frekuensi tinggi dikombinasikan dengan amplitude rendah ditransmisikan pada tool. Pada saat yang bersamaan aliran yang berisi campuran antara cairan dan partikel abrasive didorong menggunakan pompa dan dilewatkan diantara benda kerja dan tool USM. Tool yang bergerak osilastik dikombinasikan dengan cairan slurry akan memakan benda kerja dengn bentuk berkebalikan dari bentuk tool yang digunakan. Dalam proses USM sendiri, sebenarnya tidak terjadi kontak antara tool dengan benda kerja. yang sesungguhnya terjadi adalah terjadinya kontak antara material abrasive (slurry) dengan benda kerja. kemudian tatal yang timbul akibat proses pemakana akan dialirkan mengunakan slurry dan ditampung pada tangka penampungan yang selanjutnya akan di disalurkan kembali menuju pompa untuk disemprotkan kembali menuju benda kerja. Dalam proses pengerakan mesinnya, sinyal listrik frekuensi rendah diterapkan pada suatu transduser, yang mengubah energi listrik menjadi frekuensi tinggi  sekitar (15-30 KHz) getaran energi mekanik ini ditransmisikan ke perakitan tanduk dan alat dan menghasilkan getaran yang searah dari alat pada frekuensi ultrasonik dengan amplitudo diketahui. Amplitudo getaran standar biasanya kurang dari 0,002 in atau 0,076 mm. Tingkat daya untuk proses ini adalah pada kisaran 50-3000 watt. Tekanan diterapkan pada alat dalam bentuk beban statis.
·           Mengapa disebut ultrasonic
Karena frekuensi getaran dari pahat berkisar 15.000 sampai 30.000 Hz. Batas bawah ditentukan oleh tingkat kebisingan dan batas atas ditentukan oleh cooling system pada transducer dan natural frequency (frekuensi pribadi) dari pemegang pahat. Ultrasonic Machining kadang-kadang disebut juga sebagai Ultrasonic grinding atau Impact Grinding.
·           Teori dasar dalam pemesinsn USM yaitu proses secara mekanis yang terlihat didalam pengerjaan dengan ultrasonic machining yaitu:
-        Proses tumbukan oleh partikel abrasive terhadap permukaan benda kerja karena pergetaran pahat (hammering process).
-        Proses pembenturan (impact process) oleh partikel-partikel abrasive pada permukaan benda kerja.
-        Erosi yang terjadi karena adanya kavitasi.
-        Proses kimia daripada macam fluida yang dipergunakan.

·           Peranan getaran ultrasonik pahat dalam USM yaitu:
-        Peranan utama adalah menimbulkan efek tumbukan daripada partikel abrasive pada permukaan benda kerja.
-        Menimbulkan efek pemompaan ultrasonik terhadap fluida pembawa serbuk kedalam ruang antara benda kerja dengan pahat.
-        Menimbulkan sirkulasi turbulent daripada aliran fluida abrasive pada celah antara pahat dan benda kerja.
-        Menimbulkan efek kavitasi pada fluida pembawa.

·           Peranan fluida pembawa (slurry) dalam USM yaitu:
-       
8
Untuk membawa partikel abrasive.
-        untuk membawa pergi gram-gram halus hasil pengerjaan.
-        Sebagai pendingin baik untuk benda kerja maupun untuk pahat.

·           Material partikel abrasive dalam proses USM yaitu:
-        Boron karbida (B4C).
-        Silikon Karbida (SiC).
-        Alumunium Oksida (Al2O3).
Dari ketiga material partikel abrasive tersebut diatas, maka yang paling sering dipergunakan adalah boron karbida, karena boron karbida adaah material yang keras sekali, sekitar 1,5 – 2 kali lebih keras dari pada silikon karbida, tahan terhadap efek benturan maupun tumbukan, dapat memotong lebih cepat daripada material abrasive lainnya dan proses pemotongannya lebih presisi dan surface finish yang lebih sempurna.
·           Proses pemotongan yang cocok mengunakan USM yaitu :

-          Pembuatan lubang baik dengan penampang yang bundar maupun dengan penampang yang tidak teratur.
-          Proses coining khususnya untuk material yang mudah dikerjakan dengan USM,misalnya kaca keramik dan material yang getas atau rapuh.
-          Pembuatan ulir luar dengan bantuan suatu fixture khusus dimana benda kerja bisa berputar dan bergerak translasi bersamaan.
-          Membuat bentuk atau ukiran yang rumit pada benda getas.
-          Mesin ultrasonik mampu membentuk yang sangatrumit dan dapat untuk lebih dekat toleransinya (±0,01 mm) dengan mesin generator yang dirancangdengan baik. Bentuk geometris yang rumit dan 3-D dimesin dengan relatif mudah dalam bahan rapuh.Beberapa lubang, dan kadang-kadang ratusan, dapatdibor secara bersamaan menjadi bahan yang sangatkeras dengan akurasi yang tinggi.
9
 


2.4       TOOLS YANG DIGUNAKAN DALAM PEMESINAN USM
·         Tools holder
Betuk pemegang alat berbentuk silinder atau kerucut yang membantu dalam memperbesar getaran tool tip, harus bebas dari goresan, dan untuk mengurangi kegagalan kelelahan. Tools ini biasanya memiliki panjang 25 mm, ukurannya sama dengan ukuran lubang dikurangi 2 kali ukuran abrasive.
·         Horn / Tanduk
Tanduk atau konsentrator terdapat beberapa bentuk yang berbeda seperti dibawah ini:
• Meruncing atau kerucut
• Melengkung
• Bertingkat
·         Tools lainnya
Tools pada dasarnya berbanding terbalik terhadap benda kerja. Alat yang terbuat dari bahan-bahan yang relatif ulet seperti Kuningan, Stainless steel atau baja ringan sehingga keausan akibat penumbkan dapat diminimalkan.
 
Gambar Menunjukan tools yang digunakan
10
           
2.5       PERAWATAN DAN TROUBLE SHOTING
          Perawatan yang harus selalu rutin dilakukan atau perawatan berkala yaitu :
-          Pemberian pelumasan pada batang pembawa tool dan komponen lainnya yang melakukan kerja gesek.
-          Penggantian tool yang mendapat kontak langsung dengan abrasive dan benda kerja.
-          Pengecekan nozel dan saluran cairan dan abrasive.
-          Pembersihan area mesin yang terbuka karena sering terkena abrasive dan tatal hasil aktifitas pemesinan.

Perawatan lainya yaitu :
-          Pembersihan teng penampung slurry dan tatal hasil pemakanan karena slurry akan digunakan kembail.
-          Pengontrolan komponen utama yang menghasilkan gerak ultrasonic.










11
 


BAB III
KESIMPULAN
Pada mesin ultrasonic / Ultrasonic Machining (USM) banyak sekali pekerjaan yang bias dilakukan oleh mesin yang tidak bias dilakukan oleh pemesinan yang lain, baik dari segi kerumitan, struktur bahan, sifat fisik dan kimia bahan terrsebut. Mesin ini banyak sekali dipergunakam di brbagai bidang seperti kedokteran, industry, dan berbagai  bidang lainnya. Untuk mendapatkan hasil yang presisi dan akurat bukan lah hal yang sulit dalam pemesinan ini karena menawarkan berbagai ukuran yang akurat dan bentuk yang sulit dilakukan pemesinan lain. Dalam hal ini mensin USM sangat dibutuhkan untuk pengerjaan bahan yang keras, getas, dan rapuh yang tidak bias dilakukan oleh permesinan yang lain tanpa mrngubah struktur bahan karena tanpa adanya energy panas yang diberikan sehingga terhindar dari sifat depormasi plastis.  Dengan ferkuensi tinggi dan rendah amplitude sehingga menghasilkan getaran tinggi yang di transfer pada tools untuk melakukan tumbukan dengan benda kerja dengan memakai bahan abrasive sebagai media pemakanannya.

3.1 Kekurangan dan Kelebihan Mesin Ultrasonik
·                Kelebihan dari ultrasonic machining antara lain :
1.  Dapat digunakan untuk proses permesinan terhadap material yang keras, mudah pecah, dan material - material nonconductive.
2.  Tidak terjadi perubahan pada struktur mikro material baik secara fisik maupun kimia.
12
3.  Dapat melakukan permesinan terhadap material non conductive yang sebelumnya tidak dapat dilakukan proses permesiana menguanakan EDM dan ECM.
4.  Tidak menimbulkan distorsi pada benda kerja.
5.  Dapat dikombinasiakn dengan proses permesinan lain seperti EDM, ECM dan ECG.
6.  Banyak fariasi yang bias dikerjakan oleh USM termasuk pembentukan 3D.
7.  Hampir tidak terbatas dari model bentuktermasuk bulat, persegi dan berbentuk aneh.
·                Kekurangan dari ultrasonic machining antara lain :
1.  USM memiliki angka Material Rate Removal yang rendah (maksimum 25mm/menit).
2.  Tidak dapat membuat lubang yang terlalu dalam , hal ini dikarenakan pergerakan aliran slurry yang terbatas.
3.  Angka Tool Wear Rate yang tinggi menyebabkan proses pergantian tool berlangsung cepat (angka tool wear rate bervariasi sekitar 1:1 hingga 1:200).
4. USM hanya dapat digunakan apabila tingkat kekerasan material yang hendak dilakukan proses permesinan berada diatas angka 45 HRC.
5.  Ongkos produksi relative mahal karena tools cepat aus.

3.2 Saran
            Untuk kebaiakn dan kemajuan ilmu kami pada bidang permesinan, besar harapan kami agar bapak/ibu dosen senantiasa memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun dan membuka wawasn kami dalam dunia permesinan. Atas kritik dan sarannya kami ucapkan banyak terimakasih.
13
 


DAFTAR PUSTAKA


gunadarma.ac.id